Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman, Sinopsis Antara Nur dan Dia, Sinopsis Uttaran, Sinopsis Baalveer, Sinopsis Asokah, Sinopsis Anak Jalanan, Sinopsis Gangaa

Sinopsis Uttaran Episode 173 (ANTV)

Diposting oleh On Sabtu, Maret 12, 2016

Sinopsis Uttaran Episode 173 ANTV . Uttaran episode hari ini, Jumat 11 Maret 2016 Saat Ichcha serta Damini di kamar yang disediakan untuk mereka, ia merasa ada yang mengawasinya, nyatanya Avinash. Avinash mengucapkan terima kasih pada Ichcha yang telah membantunya memelihara baginda Mukhrejee, kini kondisinya maka lebih baik. Avinash juga memberitau bahwa dokter memperkirakan nasib baginda Mukherjee tidak akan lama lagi. Damini yang mendengar faktor itu maka bimbang serta bertanya apa yang menyebabkan keadaan baginda Mukherjee maka memburuk begitu.

Sinopsis Uttaran Episode 173 (ANTV)

Mendengar penjelasan Avinash, Ichcha maka yakin serta memutuskan untuk tinggal di rumah itu lebih lama. Ia kemudian meminta info mengenai keluarga tersebut dari Avinash maka ia akan tau apa yang wajib dirinya katakan apabila baginda Mukherjee meminta sesuatu.

Avinash membahas bahwa baginda Mukherjee mempunyai sepasang anak, putra serta putri. Anaknya yang putri serta suaminya meninggal dalam sebuah kecelakaan. Sedang anaknya yang putra menikah dengan yang tidak sama kasta yang tidak disetujui sang ayah. Kemudian anaknya yang putra itu juga meninggal dalam kecelakaan meninggalkan istri serta anak. Ichcha maka memuji Avinash yang tetap setia pada majikannya.

Avinash membahas bahwa ia merupakan anak yatim piatu ketika baginda Mukherjee merawatnya semacam anak sendiri. Avinash kemudian meninggalkan Ichcha. Ichcha eksklusif mengungkapkan rasa simpatinya pada Ammonya bagaimana kali ini sang bunda telah jarang menonton orang semacam Avinash, serta nyatanya ada. Damini tidak mengamini apa yang diucapkan Ichcha, ia mengingatkan bahwa orang tidak rutin semacam yang terlihat.

Di lain tempat, Rathore mengerahkan orang-orangnya untuk menemukan bayinya yang hilang.

Malam hari, Ichcha berangkat ke perpustakaan yang ada di rumah keluarga Mukherjee. Saat ia membuka sebuah buku, ada gambar yang terjatuh, gambar baginda Mukherjee serta istrinya bersama Avinash dengan judul “ibu, ayah serta saya”. Ichcha bimbang menatap gambar yang ditemukannya tidak sengaja itu, bersamaan dengan masuknya Kaka serta bertanya apa yang dilakukannya disana. Ichcha minta penjelasan mengenai gambar yang ditemukannya.

Sebelum Kaka dapat menjawab, Avinash timbul serta bertanya apa yang dilakukan dua orang itu disana malam-malam begitu. Ichcha menunjukkan gambar yang ditemukannya. Avinash membahas bahwa baginda Mukherjee serta istrinya telah semacam orang tua sendiri kepadanya. Avinash pun ‘menggiring’ Ichcha untuk kembali ke kamarnya, sambil memberi isyarat pada Kaka. Avinash mengingatkan Ichcha untuk tidak mencari sesuatu di malam hari.

Saat menyanyikan bayi yang di rawatnya, Ichcha merasa ada yang memperhatikannya. Ia pun keluar serta menemukan seorang anak sedang bersembunyi di balik sofa di ruang utama. Si anak memberitau bahwa namanya Kanha. Sebelum Ichcha mengorek info lebih, si anak yang bernama Kanha telah kabur dari ruangan itu. Ichcha maka bertanya-tanya kenapa Avinash tidak sempat menyinggung mengenai anak itu sebelumnya.

Emosi Tapasya yang kehilangan bayinya maka tidak terkendali, Rathore menenangkan. Orang Rathore datang dengan pencuri yang sebelumnya di titipi anak. Tapasya mengakui bahwa lelaki itu telah mencuri kalung dari bayinya. Rathore menginterogasi si lelaki, dimana anak yang dititipkan padanya. Si lelaki pencuri memberitau bahwa ia meninggalkannya di sebuah daerah di jalan raya. Rathore kemudian meminta Tapasya untuk naik ke lantai atas. Setelah itu, Rathore memukuli si lelaki sampai babak belur, kemudian meminta anak buahnya untuk membuang lelaki yang udah bonyok itu di jalan raya yang sama. Tapasya menyaksikan semuanya dari atas.

Di rumah Mukherjee, Ichcha menyaksikan pesuruh yang mengejar Kanha serta memohonnya supaya mau minum susu. Avinash timbul serta dengan tegas mengatakan faktor yang sama pada Kanha. Si anak patuh serta kembali ke kamarnya, sesuai perintah Avinash.

Di rumah keluarga Thakur, Jogi mengatakan pada Divya bahwa tidak ada kata Ichcha, ia bahkan tidak peduli dimana Tapasya kali ini berada. Divya mengingatkan ejekan keluarga Bundela. Jogi mengatakan pada Divya bahwa Tapasya tidak layak menjadi seorang ibu. Hal itu membikin Divya tersinggung. Jogi memberitahu istrinya itu bahwa ia telah mengabarkan permasalahan orang hilang atas nama Tapasya.

Di rumah Mukherjee, Ichcha menemui baginda Mukherjee serta bertanya ia akan memasakkan apa yang dirinya suka. Avinash yang rutin mengawasi Ichcha maka khawatir dengan cepatnya perbaikan kesehatan baginda Mukherjee. Ia pun menemui Ichcha di dapur serta mengingatkan bahwa Ichcha hanya pura-pura maka menantu di rumah ini, sambil memberinya berbagai pakaian putih. Ichcha menolaknya. Ichcha kembali mempertanyakan kematian putra baginda Mukherjee. Avinash mempertegas bahwa itu kecelakaan sambil meninggalkan Ichcha. Ichcha terus bertanya-tanya serta ragu dengan perilaku Avinash yang terlihat misterius.

Veer yang tidak menemukan Ichcha, datang kembali ke rumah Thakur serta berjumpa Jogi. Veer mengabarkan bahwa ia telah mencari kemana-mana, tapi sia-sia. Jogi sempurna saja merespon dengan agak kecewa, Ichcha berangkat sebab Veer tidak percaya. Veer meminta Jogi untuk memberitaunya apabila ada berita mengenai Ichcha. Ia tidak akan berangkat mencari lagi sebab merasa tidak layak. Jogi menyindir Veer bahwa Veer wajib menemukan tutorial enjoy supaya dapat keluar dari persoalan Ichcha. Veer menjawab dengan putus harapan bahwa ia wajib belajar untuk nasib tanpa Ichcha.

Rathore terus mencari bayinya yang hilang, di bus ia mendapat info dari seorang pria bahwa ada seorang gadis yang berumur kurang lebih 24-25 tahun menemukan bayi yang ditinggalkan di dekat situ. Rathore pun menyisir daerah yang diberitahukan tersebut, tapi hasilnya nihil.

Tapasya telah tidak dapat bersabar lagi, ia mengatakan pada Rathore akan mencari bayinya. Rathore mengingatkan Tapasya mau mencari kemana, ia saja tidak sukses menemukan. Rathore kemudian memberitau Tapasya bahwa Nani serta ibunya tadi datang. Rathore bertanya apa Tapasya berniat memberitahu mereka mengenai kehadiran anaknya. Rathore juga mengingatkan bahwa keluarga Tapasya tidak dapat memaafkan semua perbuatan Tapasya yang telah membohongi semua orang.
Sementara itu, Damini serta Ichcha memutuskan menamai bayi yang mereka temukan dengan nama Mukhta.

Di kuil, Nani serta Divya berjumpa dengan Chanda serta Gunvanti. Gunvanti mengejek bahwa keluarga Thakur tidak sempat datang ke rumah mereka untuk menonton kerusakan yang ditinggalkan oleh puterinya. Nani mengingatkan Gunvanti bahwa berbagai bulan sebelumnya Mai lah yang memohon pada Tapasya untuk tinggal di keluarganya.

Mai sempurna saja membela diri bahwa ketika itu ia tidak mengenal kalau Tapasya mengandung anak dari laki-laki lain. Mai mengutuk Tapasya tidak akan sempat menemukan kebahagiaan. Mai tidak berhenti meluapkan kejengkelannya,ia mengatakan pada Divya bahwa meskipun Tapasya seorang Thakur, ia tidak dapat menawarkan asuhan serta nilai-nilai yang Ichcha dapatkan dari Damini.

Di rumah Mukherjee, Ichcha yang baru meninggalkan dapur tanpa sengaja menonton Avinash berteriak pada Kaka. Avinash berteriak semacam orang gila sambil melemparkan makanan di sekitarnya. Ichcha diam-diam mendengarkan, Avinash berteriak, “aku tidak sempat mengangkat gadis itu kesini untuk membikin ayaku menjadi sehat!”. Avinash mengeluh, meskipun dirinya semacam dari keluarga kaya, tapi tidak punya apa-apa. Ia hanya ingin uang ayahnya, ia memakai Ichcha serta bayi untuk memperoleh apa yang ia mau.

Yang namanya tetap tinggal di kota yang sama, sempurna ketemu. Saat Damini mengambil bayi dari kereta dorong, sopir Nani melihatnya.

Rathore terus mempersiapkan pernikahannya dengan Tapasya. Ia mengajak Jogi untuk datang serta memberkati mereka. Jogi geleng-geleng dengan sikap puterinya, Tapasya dapat bangun serta mengawali nasib barunya seusai menghancurkan pernikahan Ichcha. Jogi memberitahu Rathore untuk tidak menginginkan kedatangan keluarganya di pesta pernikahan. Tapi ia meminta Rathore untuk bertanggung jawab kepada anaknya.

Di rumah Mukherjee, Ichcha menemui si baginda Mukherjee untuk menceritakan kebenaran yang baru saja di dengarnya. Sebelum Ichcha mengatakan apa-apa, baginda Mukherjee mengakui bahwa ia telah mendengar semua percakapan di rumah ini. Hanya saja ia terkejut bahwa Avinash telah memalsukan kematiannya sendiri. Tuan Mukherjee mengatakan kalau ia terlihat dengan sikap Ichcha selagi ini, telah semacam anak perempuan baginya, walau kini ia telah tahu bahwa mereka tidak ada ikatan apapun.

Ichcha memberi semangat pada baginda Mukherjee supaya tidak menyerah kepada hidupnya serta memberi Avinash pelajaran. Tuan Mukherjee termotivasi, ia meminta Ichcha untuk memanggil kawan polisi serta pengacaranya. Ichcha pun melaksanakannya
.
Avinash yang terus mengawasi gerak-gerik Ichcha, menonton dua orang pria memasuki ruangan ayahnya. Ichcha mengabarkan bahwa kesehatan baginda Mukherjee pulih sangat baik, bahkan ia meminta untuk bicara dengan pengacara. Avinash beranggapan bahwa tujuannya memperoleh kekayaan ayahnya akan segera tercapai. Avinash pun bertanya mengenai kedatangan dua orang ke kamar ayahnya, Ichcha mengaku tidak tau.

Di rumah Rathore, Daijaan membikin persiapan perniakahan, tapi Tapasya tidak menunjukkan ketertarikannya. Rathore maka bertanya apa Tapasya niat menikah alias menantikan orang lain lagi. Tapasya emosi, Rathore meyakinkan bahwa ia hanya ingin menonton Tapasya bahagia.

Nani tidak menyerah untuk mengenal kehadiran Tapasya, ia datang ke rumah Rathore, diam-diam mencari Tapasya serta sukses mencapai kamarnya. Nani mulai menunjukkan simpatinya pada Tapasya serta akan mengeluarkannya dari ‘penjara’ Rathore ini. Tapasya memberitau Nani bahwa ia tinggal di rumah Rathore atas keinginannya sendiri serta tenang disini, ia takkan kemana-mana. Tapasya meminta Nani untuk meninggalkannya serta tidak mengusik hidupnya lagi.

Nani sempurna saja sedih dengan penolakan Tapasya, ia mengatakan pada Tapasya bahwa ia merasa bersalah sebab bersengkokol tidak memberitahu bahwa bayi yang dikandungnya merupakan milik Rathore, mereka memelihara bayi itu bersama, bagaimana dapat kini Tapasya memintanya pergi. Tapasya tidak mau mendengarkan ucapan Nani, ia meminta Nani untuk pergi.

Saat Nani mau berangkat dari kamar Tapasya, nenek Rathore timbul serta memberitau Tapasya bahwa Rathore barusan telpon, mereka telah menemukan bayi, kini butuh Tapasya untuk mengenali si bayi. Nani yang mendengarkan, sempurna saja bertanya pada Tapasya, bayi apa yang dimaksud. Tapasya hanya menunjukkan wajah senang tanpa memberi penjelasan serta meninggalkan Naninya. Nani kemudian menawarkan diri pada neneknya Rathore bahwa ia merupakan neneknya Tapasya serta kembali menanyakan bayi yang barusan dibicarakan.

Di rumah Mukherjee, pada malam hari, Avinash mengendap ke kamar ayahnya sambil mengangkat jarum suntik. Ia berniat mau menghabisi sang ayah. Tentu saja rencananya gagal sebab ada polisi yang terbukti bersembunyi di ruangan itu telah meringkus basah kelakuannya. Bahkan baginda Mukherjee bangun serta meminta polisi untuk meringkus Avinash. Avinash sempurna saja tidak terima, bagaimana dapat sang ayah menyuruh polisi menahannya, sedang ia merupakan anaknya.

Saat itu Ichcha serta Damini muncul, menjelaskan, itu sebab Avinash telah berbohong pada ayahnya mengenai kematiannya sendiri, bahkan Avinash mengangkat mereka ke rumah ini sebagai bagian rencananya itu. Ichcha pun memberitau polisi agenda Avinash. Tuan Mukherjee sempurna saja marah besar, ia lebih baik tidak punya anak kalau kelakuannya semacam Avinash. Ia lebih baik menawarkan hartanya pada orang luar, tidak pada Avinash.

Tunggu Sinopsis Uttaran Episode 174 (ANTV) yang tayang Sabtu  12 Maret 2016
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »